Posted by: putex | July 15, 2009

Indonesian-Japan

This infographics is about the relationship between Indonesia and Japan in 50 years, early 19-century until 2008. Too many text, data, which came in sudden on the same day, no time for concept and discussion, and I had to finish it in maximum 3 hours, …OMG!!!!

08KS30101034

Posted by: putex | July 2, 2009

Curi Pandang di Braga

Jika ada kesempatan main ke Bandung, wajib hukumnya untuk mampir ke jalan Braga. Bukan cuma kenangan dan sejarahnya yang menarik, tapi juga jiwa dan bangunan yang masih tertinggal di sini. Sepanjang jalan ini bisa dijumpai berbagai macam toko, cafe, dan resto. Banyak juga seniman yang memajang lukisan di trotoar. Lukisan ini dijual lho…

Sayangnya, jalan ini masih dibuka untuk umum. Jadi kurang nyaman untuk motret, banyak ‘pengganggunya’, belum lagi asap kendaraan yang lewat, lebih parahnya, khususnya buat yang ga mahir nyebrang jalan kaya aku, harus ekstra hati-hati nyebrang di sini kalau ga mau ‘dicium’ bemper kendaraan yang lewat. Saran buat Pemkot Bandung, dibatasin donk kendaraan yang lewat jalur ini, jadi aman untuk wisatawan yang lalu lalang ingin mengekplorasi Braga.

Suasana Jalan Braga, lihat material penutup jalannya, katanya sih biar berkesan tempo doeloe

Suasana Jalan Braga, lihat material penutup jalannya, katanya sih biar berkesan tempo doeloe

Salah satu bangunan tua di Braga. Di depannya dipakai untuk memajang lukisan

Salah satu bangunan tua di Braga. Di depannya dipakai untuk memajang lukisan

Foto-foto di sepanjang Braga

Foto-foto di sepanjang Braga

Yang namanya narsis dan bergaya emang ga pernah mati. Setiap hari pasti ada aja yang foto-foto dengan latar belakang salah satu bangunan di Braga. Bukan cuma wisatawan tapi juga penduduk lokal. Semoga saja mereka tidak hanya menikmati secara visual tapi juga mau memelihara keindahan tempo doeloe-nya.

Mumpung ada model lagi pose, potret ah...

Mumpung ada model lagi pose, potret ah...

Jalan Braga emang ga ada habisnya buat mejeng dan motret, jadi inget area Fatahillah Jakarta

Jalan Braga emang ga ada habisnya buat mejeng dan motret, jadi inget area Fatahillah Jakarta

Kalau sudah capek jalan-jalan, perut lapar, kita ga bakalan susah cari tempat yang asyik. Tinggal pilih, mau yang suasana modern atau jaman dulu. Karena saya suka mie, pengen yang seger-seger, pilihan saya jatuh di Bakmi Raos di jalan Kejaksaan.

Bangunannya udah tua banget, model warung dengan interior khas rumah makan kaya salah satu warung mie di daerah Gadjah Mada Jakarta. Menu makanan selain mie juga ada batagor, bakso, minumnya mulai yang segar sampe yang panas.

Bakmi Raos-Kejaksaan

Bakmi Raos-Kejaksaan

Ini dia menu yang aku pilih, Mie Rica dengan telur puyuh dan minumnya Lemon Soda, biar kecut tapi seger. Buat penggemar pedas, wajib coba ini. Sebenernya aku bukan penggemar pedas, tapi masih bisa dinikmati kok. Mungkin lain kali aku pesen lainnya ya, hahaha… Rasa mienya enak, kaya yamie Gadjah Mada di Malang atau Mie Kedondong di Surabaya. Kuahnya seger, agak ringan. Porsinya agak banyak, tapi pas di perut. Pokoknya TOP dah…

Mie Rica

Mie Rica

Ga tahan pengen balik lagi ke Bandung. Di sini bukan cuma belanja tapi juga banyak makanan enak.

Posted by: putex | July 2, 2009

Nasi Ijo Sarang Tawon

Siang-siang gini pengen makan yang aneh-aneh tapi ga usah susah-susah nyarinya. Waktu dalam perjalanan ke kantor, lihat ada spanduk di salah satu factory outlet di sepanjang jalan Riau, Bandung, namanya Oasis.

Menu hari ini: Nasi ijo sarang tawon dan es Manohara? Nasi kok ijo? Manohara? apa lagi ini?

nasi ijo sarang tawon

nasi ijo sarang tawon aka ayam kremes

Oalah, ternyata ayam kremes. Sarang tawon tu kremesnya, tapi ga dicampur sama ayamnya. Enak juga lho, kriuk-kriuk gurih. Ayamnya empuk, apalagi dimakan sama sambal 2 macam, sambal ijo dan tomat. Tahu tempenya sih biasa aja. Nasinya ditata bentuk mini tumpeng. Warna hijaunya dari daun suji. Masih ada aroma daun dan rasanya lebih segar. Ga terlalu kentara sih kalo belum makan agak banyak. Sayangnya, nasinya kurang liat, terlalu ‘mawur’ jadi susah kalau makan pakai tangan.

Manohara Ice

Manohara Ice

Kalau Es Manohara ini sih biasa aja, kaya Es Dawet, tapi gulanya kurang jadi ga terlalu berasa segernya.  Aku lebih suka Es Dawet yang dijual di Pasar Ngasem Jogja daripada ini, hehehe… Di Jogja selain pakai nangka juga ada cincau hijau dengan rasa jeruk, hmm, manisnya juga pas.

Lucunya, waktu makan di sini, ada wisatawan dari Malaysia nyobain Es Manohara. Mereka penasaran kali ya kenapa ada Manohara di Bandung…

« Newer Posts - Older Posts »

Categories